Jakarta: Memangnya ada hubungan gigi dengan kesehatan mental? Sebelum menjawabnya mari kita ingat betapa kesalnya saat kita sedang sakit gigi dan ada bunyi berisik yang nyaring rasanya menusuk kuping. 

Tentu kamu yang pernah merasakan hal itu tahu betapa tidak nyamannya perasaan tersebut. Rasa sakit di gigi yang berdenyut-denyut bagaikan ditusuk-tusuk jarum. 

Nah, dalam momen pembukaan klinik gigi JnJ Specialist Dental Centre, Jumat, 8 Agustus 2025 di Jl. Hang Lekir, Jakarta Selatan, Jovita Maria Ferliana, M.Psi., Psikolog menjelaskan, “Ketika masalah mulut menurunkan rasa percaya diri seseorang, dampaknya bisa lebih dari kesehatan mulut, memengaruhi keinginan mereka untuk bersosialisasi, dan bagaimana mereka memandang diri mereka.”

“Gigi adalah bagian kesehatan menyeluruh dari fisik (tubuh). Dengan kesehatan fisik yang baik itu akan berhubungan dengan kesehatan mental yang baik juga. Contohnya beginilah, siapa di sini yang pernah sakit gigi sampai uring-uringan, marah-marah? Akhirnya merusak hubungan. (Ini) karena berpengaruh pada emosi seseorang,” jelas Psikolog Jovita.

“Terus juga berhubungan dengan kepercayaan diri sudah pasti dengan semuanya itu yang sehat secara fisik baik gigi maupun fisik yang lain juga membantu seseorang itu bisa berpikir jernih. Dan punya kepercayaan diri yang baik dan memengaruhi juga kebahagiaan,” terang Psikolog Jovita.

Kesehatan gigi membantu seseorang jadi lebih PD

Senada dengan yang dipaparkan Psikolog Jovita, Devina Putri, salah satu pasien JnJ Specialist Dental Centre, membagikan pengalamannya.

“Karena pekerjaan saya menuntut penampilan yang rapi, termasuk kesehatan dan estetika gigi, saya menjalani konsultasi di JnJ Specialist Dental Centre dan direkomendasikan untuk menggunakan Invisalign.”

“Selain nyaris tak terlihat, Invisalign ini pun nyaman digunakan, dan tidak mengganggu rutinitas sehari-hari saya. Awalnya saya hanya ingin memperbaiki senyum, tapi ternyata dampaknya jauh lebih besar, rasa percaya diri saya meningkat sehingga menjadi lebih nyaman saat berinteraksi dengan sesama,” beber Devina Putri.

Dalam kesempatan yang sama, drg. Jeddy, Sp.KGA, Founder & Medical Director JnJ juga menerangkan bahwa masalah gigi bukan hanya diseputar mulut. Ia menerangkan bahwa masalah gigi juga bisa lho nyambung ke jantung.

Hal ini karena sakit gigi, terutama yang disebabkan oleh infeksi pada gigi dan gusi, bisa menjadi faktor risiko penyakit jantung. 

Bakteri penyebab infeksi pada gigi dan gusi, seperti Porphyromonas gingivalis, dapat masuk ke aliran darah dan memicu peradangan serta pembentukan plak di pembuluh darah, meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk endokarditis (infeksi pada lapisan jantung) dan penyakit jantung koroner. 

Nah, kini Teman Gaya tahu ya, bahwa masalah gigi punya hubungan juga dengan kesehatan mental, kepercayaan diri, serta kesehatan secara menyeluruh. 

Jadi, benar kata Psikolog Jovita bahwa, “Senyum bukan hanya ekspresi, melainkan alat untuk membangun koneksi dan komunikasi.”

source: https://www.medcom.id/gaya/fitness-health/akW2rzXb-psikolog-jovita-beberkan-hubungan-gigi-dengan-kesehatan-mental